AAJI memperkirakan hasil investasi hingga akhir tahun 2013 diperkirakan akan mengulang kesuksesan 2012 dengan pertumbuhan 63,48 persen. Sementara nilai investasi atau dana kelolaan diperkirakan tumbuh di kisaran 17-20 persen.
"Menurut kami gejolak pasar modal yang terjadi saat ini hanya sementara. Di kuartal empat nanti kami yakin hasilnya baik, sehingga kita optimis investasi tetap tumbuh di kisaran 17-20 persen," ujar Ketua AAJI Hendrisman di Kantor AAJI Plaza Indonesia, Jakarta (27/92013).kondisi pasar, manakala ketika pasar saham bergejolak, sebagian besar portofolio ivestasinya dialihkan ke reksadana.
"Ke depan memang reksadana akan jadi primadona. Ini sudah terlihat di kuartal kedua tahun ini," katanya.
Dia mengatakan investasi asuransi jiwa hingga kuartal kedua 2013 tumbuh 17,74 persen menjadi Rp245,17 triliun, dari Rp208,24 triliun pada kuartal kedua 2012.
Dari angka tersebut, reksadana berada di urutan teratas dengan total sebesar Rp73,61 triliun, diikuti portofolio saham sebesar Rp70,17 triliun, juga portofolio lainya. Padhal, di periode sebelumnya, saham selalu menjadi tujuan investasi nasabah asuransi.
Sementara hasil investasi (yield) perusahaan asuransi jiwa di kuartal kedua 2013 juga tumbuh signifikan sebesar 78,37 persen dari Rp6,85 triliun menjadi Rp12,23 triliun.
Direktur Eksekutif AAJI Benny Waworuto mengatakan, pertumbuhan hasil investasi mendekati level 80 persen ditenggarai oleh pertumbuhan premi unit link baik dari premi bisnis baru maupun premi lanjutan.
"Karena dari produk unit link itu ada pendapatan yang masuk ke premi dan juga ke hasil investasi. Mungkin itu yang mendorong peningkatan hasil investasi,"
sumber: http://economy.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar